Minggu, 21 Desember 2014

Tulisan TOU 1 Minggu ke-4

Baking Soda Dan Lemon, Kombinasi Yang Baik Untuk Kesehatan



     Meskipun kemajuan teknologi medis dalam penelitian dan pengobatan kanker, kanker tetap menjadi salah satu dari sepuluh pembunuh di Dunia. Hal ini telah menyebabkan para profesional medis dan pasien untuk mengeksplorasi pengobatan alternatif yang lebih alami dari tiga serangkai cara pengobatan umum untuk kanker , yaitu operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi sebagai pendekatan untuk mengalahkan penyakit ini. Salah satu cara yang lebih alamiah saat ini adalah penggunaan lemon dan baking soda.

Manfaat Baking Soda

     Penelitian telah dilakukan untuk manfaat baking soda saja dapat mendiagnosis kanker. Sementara penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, hasil awal untuk baking soda yang menguntungkan dan diyakini bahwa soda bikarbonat( nama kimia baking soda ) dapat memiliki dampak positif pada perang melawan pertumbuhan tumor.
     Dalam suatu studi, misalnya, pada kanker tumor pada tikus, para peneliti menemukan bahwa baking soda sangat efektif untuk alkalizing( proses pembasaan ) di daerah sekitar lokasi tumor. Hal ini mungkin salah satu alasan yang dapat menghentikan pertumbuhan tumor, karena sel-sel kanker cenderung berkembang dalam lingkungan yang asam.

Manfaat Lemon

     Lemon, juga memiliki track record yang sangat baik ketika melawan kanker. Hal ini terutama karena konsentrasi tinggi dari phytochemical tertentu yang disebut liminoids, yang memiliki sifat antioksidan kuat yang mengurangi kerusakan oksidatif pada sel-sel yang dapat menyebabkan perkembangan kanker. Juga, ada bukti kuat dari sifat anti-jamur pada jus lemon dan karena beberapa peneliti percaya bahwa kanker dalam tubuh bertindak dalam banyak cara yang sama seperti infeksi jamur, sifat-sifat anti-jamur dapat menjadi anti-karsinogenik juga.
     Lemon juga membantu detoksifikasi tubuh, termasuk detoksifikasi zat yang diketahui atau diduga karsinogen. Mereka merangsang aliran cairan limfatik, alat penting dari tubuh yang dapat menghapus salah satu penyebab kanker dari tubuh. Karena kandungan mineral tinggi lemon, meskipun asam memiliki efek alkalizing pada tubuh dan hal ini dapat menjadi penting dalam pengobatan kanker juga, karena kanker cenderung berkembang dalam lingkungan yang lebih asam.

Kombinasi Dari Keduanya

     Secara Bersama-sama, baking soda dan lemon dapat menjadi sangat efektif, karena mereka dapat membuat tubuh lebih efisien dalam membersihkan dirinya sendiri dan menyingkirkan masalah mendasar yang menyebabkan kanker. Fakta bahwa mereka memiliki efek yang sangat alkalizing( proses pembasaan ) pada tubuh yang sangat membantu untuk memperlambat pertumbuhan tumor dan bahkan menghilangkan sel-sel kanker tanpa merusak jaringan tubuh di sekitarnya.

Cara Mengkonsumsi

     Cara paling mudah untuk menggunakan terapi ini adalah untuk minum dari campuran 250 ml air yang Anda menambahkan ½ sendok teh baking soda dan ½ gelas jus dari lemon. Anda dapat mencoba ini sekali sehari, dan di samping detoksifikasi tubuh dan menjaga keseimbangan pH yang sehat, itu juga bagus untuk sakit perut atau jika Anda merasa tidak enak badan dikarenakan pilek atau flu.
     Singkatnya , lemon dan baking soda sendiri membawa banyak manfaat. Ketika dikonsumsi sesuai petunjuk di atas, maka benar-benar dapat membantu untuk detoksifikasi dan alkalize( proses pembasaan ) tubuh Anda dan keduanya dapat mengobati kanker atau bahkan mencegah hal itu terjadi. Ini adalah ramuan alami yang cukup baik untuk kesehatan.

REFERENSI:

Tugas TOU 1 minggu ke-4

HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Gangguan

      Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan gangguan sematik.
 
  1. Gangguan Mekanik adalah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik. Misalnya bunyi kendaraan yang lewat ketika pemimpin sedang berbicara dalam suatu pertemuan.
  2. Gangguan Sematik adalah bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Gangguan sematik tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang disampaikan komunikator yang diartikan lain oleh komunikan sehingga menimbulkan salah pengertian.

Kepentingan

     Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang hanya akan memperhatikan prasangka yang ada hubungannya dengan kepentingannya, karena kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian, tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku kita akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.

Motivasi Terpendam

      Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang, maka semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan, begitu juga sebaliknya.

Prasangka

      Prasangka atau prejudice merupakan salah satu hambatan bagi suatu kegiatan komunikasi. Orang yang mempunyai prasangka bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi sehingga sulit bagi komunikator untuk mempengaruhi komunikan. Prasangka mengakibatkan komunikan menjadi berfikir tidak rasional dan berpandangan negatif terhadap komunikasi yang sedang terjadi.  (Effendy).
    Kelancaran komunikasi mempengaruhi efisiensi kerja. Cara yang efektif agar proses komunikasi atasan bawahan dapat berjalan dengan lancar, maka dengan mempergunakan sistem dialogis. Komunikasi dialogis yaitu komunikasi dua arah yang bersifat timbal balik “penyampai pesan adalah juga penerima pesan”. Komunikasi dialogis berfungsi untuk menghindari kecendrungan pemimpin untuk menafsirkan sendiri setiap pesan atau instruksi yang ia berikan. dalam dunia kerja kita mengenal komunikasi atasan-bawahan, maksudnya komunikasi yang terjadi antara pihak atasan dan bawahannya yang dapat berbentuk penyampaian informasi, pesan, ataupun instruksi.” (Anoraga).
     Komunikasi dialogis memiliki banyak manfaat bagi bawahannya sendiri. Terbukanya kesempatan bawahan dalam mengemukakan ide-ide, kritikan dan saran yang akan memberikan kepuasan tersendiri sehingga karyawan tersebut termotivasi dalam bekerja. Kesempatan bawahan untuk mengemukakan pendapat tentunya akan menjadi masukan dan memperkaya pemikiran baru bagi pimpinan.
Menurut Pandji Anoraga, terdapat hambatan-hambatan yang dialami atasan maupun bawahan dalam proses komunikasi dialogis.

Hambatan-hambatan pada pihak atasan: 
  • Kurangnya kesediaan mendengarkan.
     Sikap dan tingkah laku atasan dalam mendengarkan memainkan peranan penting bagi komunikasi dialogis yang efektif.
  • Segan terlibat urusan pribadi.
     Para atasan umumnya segan terlibata dengan persolan bawahan yang bersifat pribadi. Di lain pihak, bawahan sering sulit memisahkan antara persoalan pribadi dengan persolan pekerjaan sehingga mereka sukar membicarakan hal tersebut.
  • Prasangka.
    Ko munikasi dilaogis membuat bawahan berkesempatan menyalurkan apa yang ia pendam di hati, serta dapat melepaskan ganjalan emosional dan ketidakpuasan. Atasan berprasangka dengan adanya komunikasi dialogis akan memperkuat kebiasaan mengeluh dan mengkritik dari para bawahan. Semestinya dengan keluhan dan kritikan tersebut atasan mudah menyadari dan mengetahui kegagalan dan kekeliruan yang terjadi.
  • Sikap bertahan.
     Kita semua cenderung mempertahankan diri dengan komunikasi dialogis, kemungkinan kekeliruan atasan akan diketahui bawahan menjadi lebih besar. Padahal itu tidak mengurangi kredibilitas atasan dimata bawahannya. Bahkan bila atasan bersikap terbuka dan sportif, maka penghargaan bawahannya akan semakin bertambah.
  • Kurang waktu
     Mendengarkan itu memakan waktu. Banyak atasan yang tenggelam dengan kesibukan kerjanya. Hal demikian membuat pemimpin sukar sekali menyediakan waktu untuk diskusi. Kesulitan ini lebih terasa bagi atasan yang berjalan sendiri, memecahkan sendiri persoalan persoalan di unit kerjanya, dan tidak kenal sistem diskusi dengan bawahan.


Hambatan-hambatan pada pihak bawahan: 
  • Keterbatasan pengetahuan.
     Hambatan pengetahuan sering mempersulit komunikasi dari bawahan ke atasan. Bagi atasan, menyampaikan gagasan dan pesan buat bawahannya tidak sukar karena ia tentu memahami wawasan dan cara berfikir serta persoalan-persoalan pada level bawahan yang lebih banyak menghadapi kesulitan untuk berkomunikasi dengan atasannya, yang tidak ia ketahui bagaimana lingkungan lingkup kerja, cara berfikir dan persoalan-persoalnnya.
  • Prasangka emosional.
     Kebanyakan bawahan punya sikap emosional dan prasangka. Perasaan-perasan mereka sering bercampur aduk dengan pengamatannya terhadap persoalan-persoalan. Sering kali dalam mengemukakan pendapatnya, jauh-jauh hari mereka sudah siap bahwa pendapat tersebut pasti ditolak. Akibatnaya mereka sering ragu-ragu berbicara. Kalau pendapatnya ditolak, prasangka makin tebal. Tetapi jika pendapatnya diterima mereka pun terkejut.
  • Perbedaan wewenang
     Komunikasi dari atasan ke bawahan lebih mudah dibandingkan sebaliknya. Para atasan lebih bebas untuk memanggil dan berbicara dengan bawahannya kapan saja ia mau. Bawahan umumnya tidak punya keberanian psikologis sebesar itu. (Anoraga).
Untuk mengatasi hambatan-hambatan pada proses komunikasi dialogis antara pemimpin dan karyawan, maka sorang pemimpin harus dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat sesuai kondisi perusahaan.

REFERENSI:
http://digilib.unila.ac.id
http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html