Sabtu, 04 Juni 2016

Tugas 3 Bahasa Indonesia 2

RESENSI NOVEL

THE GIRL ON THE TRAIN

Pengarang     Paula Hawkins
Negara           Britania Raya, Amerika Serikat
Bahasa          Inggris
Diterbitkan     13 Januari 2015 (Riverhead Books, US)
                      15 Januari 2015 (Doubleday, UK)
Jenis media   Cetak, Hardback)
Halaman       336 (US)
                      320 (UK)
ISBN              978-1-59463-366-9

ARDIANSYAH         11113245
ARIO CHRISTIANTO    11113354
DARMAWAN PRASETYO     12113043
RIZKY JULIANTO        17113979


“Who was it said that following your heart is a good thing? It is pure egotism, a selfishness to conquer all”


Saya tergoda membaca buku ini karena di sinopsisnya membawa bawa judul Gone Girl dan Before I Go To Sleep, dua novel yang saya suka karena endingnya bikin senewen. Jadi makin penasaranlah saya karena saya lihat review buku ini juga cukup bagus di Goodreads. Barangkali bakal masuk ke jajaran novel favorit saya tahun ini? Who knows?

Yaah, ternyata.... saya cukup terkejut membaca cerita di dalamnya.

Buku ini diceritakan dari tiga sudut pandang, Rachel yang baru saja bercerai, kehilangan pekerjaan dan alkoholik, Megan yang meski memiliki seorang suami penyayang tetapi tetap saja merasa hidupnya tak sempurna, serta Anna yang merupakan istri baru dari suami Rachel.

Cerita dimulai dari rutinitas yang biasa dilakukan Rachel setiap hari, berangkat pagi pura pura pergi kerja (ia tak mau teman seapartemennya tahu kalau ia sudah dipecat dari kantornya) naik kereta. Sambil menikmati pemandangan dari balik jendela, ia juga suka memberi karakter pada orang orang yang sering ia lihat dari balik jendela tersebut yang tinggal di rumah rumah dekat rel. Tapi ada satu rumah yang selalu ia sempatkan diri untuk mengamati setiap kali naik kereta. Pemilik rumah itu sepasang suami isteri, Rachel bahkan memberi nama sendiri kepada dua orang yang tak ia kenal itu, Jess dan Jason.

Suatu hari, terdengar berita bahwa Jess, yang bernama asli Megan, menghilang dari rumah. Rachel merasa bahwa ia terkait dengan peristiwa hilangnya Megan, terutama saat sebelum Megan menghilang, Rachel melihatnya dari balik jendela kereta, sedang bermesraan dengan seorang laki-laki. Didorong rasa empati yang dalam terhadap Scott, sang suami, Rachel memberitahu polisi apa yang ia ketahui tentang Megan. Sialnya, ternyata Rachel benar benar terkait dengan hilangnya Megan, ada laporan yang masuk ke kepolisian bahwa pada saat hilangnya Megan tersebut,  Rachel masuk dan berbuat onar di rumah mantan suaminya yang tinggal hanya berjarak 4 rumah dari rumah Megan.

Celakanya, Rachel mengalami block out, ia kehilangan ingatan tentang apa yang ia lakukan malam itu. Tetapi ia memang mengingat kalau pagi saat ia terbangun di kamar apartemennya, kepalanya terluka dan ada darah di tangannya. Jika Rachel ingin membantu menemukan Megan, yang harus ia lakukan adalah mengembalikan ingatannya kembali. Tetapi bagaimana caranya? Lagipula ia seorang pemabuk, yang tentu saja kesaksiannya akan diragukan oleh polisi. Lalu sebenarnya apa yang terjadi pada Megan?

Yaa, bagi pembaca yang pernah menamatkan Before I Go To sleep dan Gone Girl pasti langsung paham mengapa buku ini dikait kaitkan dengan dua novel tersebut. Tokoh utamanya mengalami amnesia, selain itu juga ada cerita tentang istri yang menghilang dan suami yang kebingungan. Sebenarnya novel ini seru, alur kisahnya meski bolak balik dan diceritakan dari tiga tokoh utama yang kesemuanya wanita, membuat saya cukup bersemangat menyelesaikannya. Ending ceritanya cukup mengejutkan, tetapi jika pembaca jeli, sebenarnya dari awal sudah bisa ditebak jalan cerita akhirnya. Huum, jadi kayak novel detektif gitu malahan XD

Karakter karakternya membuat saya ikut ikutan muram. Ngga ada yang loveable sama sekali, yang ada malah nyebelin semuanya. Si Megan seorang istri yang banyak sekali menyimpan rahasia. Ia tidak jujur dengan sikapnya, berpura pura bahagia padahal sebenarnya nggak, dan membaca perasaannya seakan akan ia sengsara banget hidup di rumah bersama suaminya itu. Sedangkan si Rachel, huwah, saya sampe capek baca cerita dia. Isinya penuh pura pura, mana pemabuk pula, ngga punya teman, tapi kasihan juga sih, ibunya seakan nyuekin dia gitu. Orang terdekat yang ia punya hanya teman seapartemennya yang berbelas kasihan atas kelakuan Rachel.

“I want to drag knives over my skin, just to feel something other than shame, but I'm not even brave enough for that”


USULAN RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi.Oleh sebab itu  usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya.

Bentuk dan Isi Usulan Penelitian

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :

1.      Bagian Awal
Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Identitas penyusun rancangan.
Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.

2.      Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
Rasional dari judul yang dipilih.
Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
Tujuan dan kegunaan penelitian.
Kerangka pemikiran teoritis.
Rancangan hipotesis, jika dipakai.
Metode penelitian.
Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
Jadwal penelitian

3.   Bagian Akhir
a. Daftar pustaka sementara
b. Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.

Isi Rancangan Usulan Penelitian

A.    Bagian Awal

1.      Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
"Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi"

2.      Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3.      Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma 2013
pada tanggal

B.   Bagian Utama

1.      Perumusan Masalah
Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain.

-Tujuan dan Kegunaan Penelitian
           Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.

- Metode Penelitian
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a.       Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b.  Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c.    Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.


C. Bagian Akhir

Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a.       Untuk buku :
1.      Nama penulis
2.      Tahun penerbitan
3.      Judul buku
4.      Nama penerbit
5.      Tempat penerbitan.

b.      Untuk jurnal :
1.      Nama penulis
2.      Tahun penerbitan
3.      Judul tulisan
4.      Nama jurnal
5.      Jilid ( dan nomor )
6.      Halaman.
c.       Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
d.      Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.

Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
a.       Nama lengkap dan derajat akademik
b.      Tempat dan tanggal lahir
c.       Pangkat dan jabatan
d.      Riwayat pendidikan tinggi
e.       Karya ilmiah
f.       Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
g.      Penghargaan ilmiah, bila ada.


Usulan Penelitian

1. Judul Penelitian

Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian. Oleh karena tujuan penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian atau dengan kata lain tujuan penelitian itu merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan penelitian maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian.

Apabila suatu penelitian berjudul Ketidakseimbangan Imunisasi Polio pada Anak-Anak Balita di Wilayah Kabupaten Bogor maka hal ini mencerminkan bahwa masalah yang dihadapi Kabupaten Bogor pada saat itu adalah bahwa angka drop out atau ketidaksinambungan imunisasi sangat tinggi.

Judul penelitian tersebut juga mencerminkan bahwa tujuan penelitian akan mencoba mengungkapkan masalah-masalah (faktor-faktor) yang menyebabkan ketidaksinambungan imunisasi polio tersebut di Kabupaten Bogor. Dengan kata lain penelitian ini secara implisit akan mencari faktor-faktor yang berpengaruh atau berhubungan dengan drop out atau ketidaksinambungan imunisasi polio pada anak balita.

2. Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang masalah penelitian akan diuraikan fakta-fakta, pengalaman-pengalaman si peneliti, hasil-hasil penelitian dari orang lain, atau teori-teori yang melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti. Dengan uraian tentang fakta, pengalaman dan teori-teori tersebut maka orang lain (pihak pemberi dana atau pembimbing) diyakinkan bahwa masalah yang akan diajukan tersebut cukup penting dan cukup justified.

Dalam latar belakang harus dengan jelas diuraikan mengapa masalah tersebut dipilih ? Apa justifikasinya ? Mengapa penelitian itu diadakan di wilayah tertentu ?

Apabila judul penelitian seperti contoh di atas (Ketidaksinambungan Imunisasi Polio pada Anak Balita di Wilayah Kabupaten Bogor) maka latar belakang harus diuraikan :
a. Peranan atau pentingnya imunisasi polio pada anak balita.
b. Masalah polio di Indonesia dan program imunisasi polio di Indonesia.
c. Masalah drop out atau ketidaksinambungan imunisasi polio secara umum di  Indonesia.
d. Masalah drop out imunisasi polio di Kabupaten Bogor.

Agar masalah yang akan diteliti tersebut cukup justified, uraian latar belakang tersebut harus didukung atau disertai dengan data atau fakta-fakta empiris.

3. Perumusan Masalah

Sebelum diuraikan bagaimana merumuskan masalah penelitian, terlebih dahulu akan dibahas apa yang dimaksud dengan masalah. Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan, antara apa yang diinginkan atau yang dituju dengan apa yang terjadi atau faktanya.

Kembali kepada contoh judul penelitian tersebut diatas, itu bersumber kepada masalah penelitian yang ada, yakni kesenjangan antara harapan (imunisasi polio pada anak akan selalu berkesinambungan memperoleh imunisasi polio I, polio II dan polio III), tetapi kenyataannya atau yang terjadi tidak demikian (sebagian besar dari anak balita hanya memperoleh imunisasi polio I saja).

Contoh lain adalah penyuluhan dan kampanye tentang posyandu di Indonesia telah meluas. Berbagai media dan cara telah dilakukan baik oleh instansi kesehatan maupun diluar kesehatan, baik oleh petugas maupun masyarakat sendiri. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan posyandu menjadi milik masyarakat dan dimanfaatkan, dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat.

Tetapi dari hasil penelitian Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM-UI pada tahun 1990, baru sekitar 40% masyarakat mengembangkan, memelihara dan memanfaatkan posyandu. Disinilah adanya kesenjangan atau gap dan inilah masalah penelitian.

Mengenai bagaimana memilih masalah penelitian yang baik, pada uraian-uraian sebelumnya telah dijelaskan. Memilih masalah penelitian yang baik dan yang akan digunakan untuk kepentingan program maupun untuk kepentingan penulisan ilmiah dapat digunakan kriteria-kriteria yang akan diuraikan dalam bab lain.

Merumuskan masalah penelitaian ini dapat dilakukan dalam bentuk pernyataan (problema statement) dan juga dalam bentuk pertanyaan (research question).

Contoh : Posyandu di wilayah Kabupaten Bogor sudah merata, hampir tiap RW telah mempunyai posyandu. Penyuluhan-penyuluhan tentang imunisasi telah berjalan dengan baik di posyandu-posyandu. Namun angka drop out imunisasi polio masih tinggi, sekitar 75%. Hal ini berarti, kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor tersebut rendah.

Dari pernyataan penelitian ini kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian :
a. Mengapa kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor
    rendah (mengapa angka drop out imunisasi polio tinggi) ?
b. Faktor-faktor apa yang menyebabkan atau mempengaruhi ketidaksinambungan
    imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor ?

4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana atau data (informasi) apa yang akan dicari melalui penelitian itu ? Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable).

Misal :
a. Memperoleh informasi (data) tentang jumlah pemeriksaan ibu-ibu hamil di
    kecamatan X selama kehamilan.
b. Memperoleh informasi tentang hubungan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan BBL (berat badan bayi lahir).

Biasanya tujuan penelitian dibedakan atas 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan khusus pada hakekatnya adalah penjabaran dari tujuan umum. Contoh :

Tujuan Umum :

Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih yang digunakan dengan terjadinya diare di wilayah Kota Jakarta Pusat.

Tujuan Khusus :

a. Diketahuinya jenis sarana air bersih yang digunakan oleh masyarakat Jakarta Pusat.
b. Diketahuinya kondisi / kualitas fisik sarana air bersih tersebut.
c. Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dengan kualitas airnya.
d. Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dengan kejadian diare.

Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi maka tidak perlu adanya tujuan umum dan tujuan khusus, cukup dibuat “Tujuan Penelitian” saja.

5. Manfaat Penelitian

Yang dimaksud dengan manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, dalam manfaat penelitian harus diuraikan secara terinci manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti.

Dengan kata lain, data (informasi) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan untuk apa dalam rangka pengembangan program kesehatan. Dari segi ilmu, data atau informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Contoh :
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan upaya-upaya pencegahan diare khususnya di wilayah Kota Jakarta Pusat.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan  kesehatan masyarakat khususnya di bidang sanitasi lingkungan (untuk ilmu).

Beberapa peneliti (mahasiswa) kadang-kadang manfaat penelitian ini juga dilihat dari kepentingan pribadi peneliti yakni sebagai pengalaman proses belajar-mengajar khususnya dalam bidang metodologi penelitian. Tetapi menurut penulis, hal ini lebih baik tidak perlu dimasukkan dalam manfaat penelitian.

6. Tinjauan Kepustakaan (Literature Review)

Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan penelitian, diperlukan tinjauan kepustakaan yang kuat. Tinjauan kepustakaan ini sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan dilakukan.

Tinjauan kepustakaan (literature review) ini biasanya mencakup 2 hal yaitu :

a. Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati).

Juga agar peneliti dapat meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti itu dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti. Oleh sebab itu sering didalam tinjauan kepustakaan ini diuraikan “kerangka teori” sebagai dasar untuk mengembangkan “kerangka konsep penelitian”.

b. Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Selain akan memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti, juga peneliti dapat menghindari “pengulangan” dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan orang lain (menjaga originalitas penelitian).

Dalam tinjauan kepustakaan (literature review), peneliti (calon peneliti) hanya mencoba meninjau atau review terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian orang lain, apa adanya saja. Hal ini berarti bahwa pemikiran dan pendapat-pendapat pembuat proposal penelitian tidak seyogyanya dimasukkan ke dalam Tinjauan Kepustakaan tersebut.

7. Kerangka Konsep dan Hipotesis

7.1 Kerangka Konsep-Konsep

Dari tinjauan kepustakaan dan kerangka teori serta masalah penelitian yang telah dirumuskan tersebut maka dikembangkan suatu Kerangka Konsep Penelitian. Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antar konsep atau antar variabel yang akan diamati (diukur) melalui suatu penelitian.

Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh sebab itu konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan diukur maka konsep tersebut harus dijabarkan kedalam variabel-variabel. Dari variabel itulah, konsep dapat diamati dan diukur.

Contoh : Ekonomi keluarga adalah suatu konsep, untuk mengukur konsep ekonomi, dapat melalui variabel pendapatan atau pengeluaran keluarga. Tingkat sosial merupakan konsep, maka untuk mengukur tingkat sosial seseorang dapat melalui variabel pekerjaan.

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati (diukur( melalui penelitian yang dimaksud.

Contoh : Kerangka Konsep Penelitian (lihat bagan)

Konsep-konsep (variabel-variabel) yang akan diamati berdasarkan contoh bagan tersebut adalah pendidikan, perilaku, status ekonomi, status sosial, kualitas fisik sarana air bersih dan kualitas air bersih sebagai variabel bebas (independent varables) dan kejadian diare sebagai variabel terikat (dependent variable).

Sekaligus penelitian ini akan membuktikan pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel tingkat (kejadian diare). Namun demikian kualitas air bersih sebagai variabel dependen untuk variabel-variabel bebas : pendidikan, kualitas sarana air bersih, status ekonomi, dan sebagainya.

7.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pernyataan yang harus dibuktikan. Kalau hipotesis tersebut terbukti maka menjadi thesis.

Rumusan hipotesis sudah mencerminkan variabel-variabel yang akan diamati dan diukur, dan bentuk hubungan antara variabel-variabel yang akan dihipotesiskan. Oleh sebab itu hipotesis seyogyanya spesifik, konkret dan observable (dapat diamati / diukur).

Kadang-kadang hipotesis tersebut dapat dijabarkan kedalam hipotesis-hipotesis yang lebih spesifik lagi (sub hipotesis). Beberapa orang sering membedakan adanya hipotesis mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor masih lebih bersifat umum sedangkan hipotesis minor lebih bersifat khusus (spesifik) dan penjabaran dari hipotesis mayor.

Contoh : Hipotesis Mayor :

Kualitas air bersih ditentukan oleh kualitas sarana air bersih, perilaku, pendidikan, dan sosial ekonomi keluarga.
          
Hipotesis Minor (Sub Hipotesis) :
a. Makin tinggi pendidikan makin baik kualitas air bersihnya.
b. Makin baik kualitas sarana air bersih makin baik kualitas air bersih.
c. Makin baik perilaku makin baik kualitas air bersih.
d. Makin tinggi tingkat ekonomi makin baik kualitas air bersih.

Apabila suatu hipotesis sudah spesifik dan tidak perlu dijabarkan lagi maka hipotesis minor (sub hipotesis) tidak perlu disusun lagi.

7.3 Defenisi Operasional Variabel

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati / diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau defenisi operasional. Defenisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur).

Contoh :

a. Sarana air bersih
    Bangunan atau alat yang digunakan untuk mendapat air bersih, berupa sumur pompa tangan, sumur gali, PAM dan sebagainya.
b. Diare, Gangguan / penyakit perut yang ditandai dengan mencret / berak-berak encer lebih dari 3 kali sehari.
c. Anemia ibu hamil, Keadaan kadar hemoglobin di dalam darah ibu hamil yang lebih  rendah daripada nilai normal, yaitu 11 gram%.

Pada waktu menyusun defenisi operasional variabel biasanya sekaligus diidentifikasi skala pengukuran variabel yang digunakan, apakah nominal, ordinal, interval ataukah rasio. Misalnya variabel air bersih menggunakan skala pengukuran ordinal (baik, sedang, kurang) dan sebagainya.

8. Metode Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan tentang metode dan cara yang akan digunakan dalam penelitian. Oleh sebab itu dalam uraian ini telah tercermin langkah-langkah teknis dan operasional penelitian yang akan dilaksanakan. Beberapa peneliti menggunakan istilah desain penelitian (research design) karena dari situ akan tampak rancangan penelitian yang akan dilaksanakan.

Beberapa peneliti lain menggunakan istilah bahan dan cara (material and method). Menurut penulis, istilah ini hanya cocok untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dan menggunakan bahan atau materi seperti mikroskop, object glass, bahan-bahan kimia dan sebagainya pada penelitian di laboratorium.

Dalam uraian metode penelitian atau bahan dan cara ini mencakup berikut ini :

8.1 Jenis penelitian

Menjelaskan termasuk ke dalam jenis pendekatan atau metode yang mana, penelitian yang diusulkan tersebut. Misalnya penelitian itu menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atau variabel akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersama.

8.2 Populasi dan Sampel

Dalam bagian ini diuraikan populasi penelitian dan sampel. Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut.
a. Misal : Populasi dalam penelitian adalah ibu-ibu yang berdomisili di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
b. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berumur antara 12-18 tahun  yang bertempat tinggal di DKI Jakarta, dan sebagainya.

Sedangkan sampel harus disebutkan teknis pengambilan sampel, apakah random dan random yang mana. Disamping teknis pengambilan sampel maka perlu dijelaskan juga besarnya sampel, beserta rumusnya (bila ada).

8.3 Cara Pengumpulan Data

Dijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya : di samping metode wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya.

Pengumpulan data kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti tetapi menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer.

Untuk mencegah adanya data yang bias maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri. Selain diberikan teknik-teknik pengumpulan data (wawancara, obserview dan sebagainya) juga diberikan penjelasan tentang cara-cara pengisian instrumen (kuesioner), editing, coding dan sebagainya.

8.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.

Apabila data yang akan dikumpulkan adalah data yang menyangkut pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian ini dapat berupa stetoskop, tensimeter, timbangan, meteran atau alat antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan sebagainya.

Agar instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat menggunakan rumus korelasi product moment.

8.5 Rencana Pengelolaan dan Analisis Data

Bagian ini harus diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk mengolah dan analisis data. Dijelaskan proses pengolahan datanya dari editing, coding dan sebagainya sampai dengan data entry (apabila pengolahan dilakukan dengan komputer).

Juga dijelaskan bagaimana data itu akan diolah dengan manual atau dengan menggunakan bantuan komputer. Selanjutnya diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk menganalisis data serta uji statistik yang akan digunakan termasuk program komputer untuk uji statistik tersebut.




9. Jadwal Kegiatan

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian beserta waktu berjalannya atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya jadwal kegiatan ini disusun dalam bentuk suatu gant’s chart.

Contoh Sederhana :

---------------------------------------------------------
                                                       Bulan ke :
        Kegunaan            -----------------------------
                                           1   2    3    4   5    6
---------------------------------------------------------
1. Penyusunan Proposal    X
2. Penyusunan Instrumen   X
3. Persiapan Lapangan         XX
4. Uji Coba Instrumen         XX
5. Pengumpulan Data           XX  XXX XX
6. Pengolahan Data                              XX
7. Analisis Data                                     X   XX
8. Penyusunan Laporan                                 X
---------------------------------------------------------

10. Organisasi

Menguraikan susunan atau organisasi penelitian. Lazimnya organisasi penelitian terdiri dari peneliti utama (principal investigator), peneliti (anggota peneliti), surveyor (petugas pengumpulan data) dan sekretariat. Kadang-kadang ditambah dengan penasehat dan konsultan.

11. Rencana Biaya (Anggaran)

Diuraikan besarnya biaya per kegiatan serta jumlah keseluruhan biaya penelitian tersebut. Kegiatan yang dapat dibiayai oleh suatu kegiatan penelitian dimulai dari rapat-rapat penyusunan proposal, instrumen dan sebagainya sampai dengan penulisan hasil penelitian bahkan sampai dengan biaya seminar hasil penelitian.

12. Daftar Kepustakaan

Adalah semua literatur atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun proposal tersebut. Literatur ini umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah atau jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, thesis atau disertasi.

Telah diuraikan teknik penyusunan proposal atau usulan penelitian, khususnya untuk kepentingan penelitian yang hasilnya akan digunakan untuk pembuatan skripsi (S1), thesis (S2), atau disertasi (S3).

Pedoman ini juga dapat digunakan untuk penyusunan proposal berkaitan dengan proyek atau kepentingan program, dengan catatan dan uraian tentang Tinjauan Kepustakaan dan Kerangka Konsep dan Hipotesis biasanya tidak lazim dimasukkan.