Senin, 06 Januari 2014

Makalah Masalah Sosial Pengemis Musiman

Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah/Tulisan

Masalah Sosial Pengemis Musiman



Kelas  :  1-KA28

Tanggal Penyerahan Makalah : 25 November 2013
Tanggal Upload Makalah  :  26 November 2013

 P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.




P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
11113245
ARDIANSYAH




Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasi menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, yan berjudul “MASALAH SOSIAL PENGEMIS MUSIMAN”.

Makalah ini berisikan hal-hal yang berkaitan tentang masalah sosial pengemis musiman yang terjadi di masyarakat, yang lebih khususnya membahas kelemahan,kekuatan, tantangan / hambatan serta peluang terjadinya peran masalah sosial tersebut.

Saya menyadari bahwa makaklah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan kesempurnaan makalah ini

Akhir kata saya ucapkan  terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin

DAFTAR ISI
COVER JUDUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DATAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG................................................................................................. 1
1.2. TUJUAN...................................................................................................................... 1
1.3. SASARAN................................................................................................................... 1
BAB II PERMASALAHAN
2.1. KEKUATAN............................................................................................................... 2
2.2. KELEMAHAN............................................................................................................ 2
2.3. PELUANG................................................................................................................... 2
2.4. TANTANGAN............................................................................................................ 3
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN........................................................................................................... 4

3.2. REKOMENDASI........................................................................................................ 5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pengemis seringkali dianggap sebagai “sampah masyarakat”, karena baik pemerintah maupun masyarakat merasa terganggu oleh kehadiran mereka yang lalu lalang di perempatan lalu lintas, di pinggir jalan, di sekitar gedung perkantoran, pertokoan, dan banyak tempat-tempat lain yang seringkali di jadikan tempat beroperasi. Belakangan ini pengemis, pengamen, dan gelandangan semakin banyak berkeliaran di jalanan, terutama di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, termasuk kota Malang. Di kota Malang sendiri misalnya, mereka beroperasi di perempatan atau pertigaan jalan, di pinggir jalan dan di sekitar terminal. Pemuda, remaja, pasangan suami-istri, anak-anak, dan perempuan renta semakin menyesaki ruang publik kita. Itulah yang menyebabkan sebagian besar dari kita merasa sangat terganggu dengan keberadaan mereka yang hampir ada dimana-mana dan membuat kita merasa tidak nyaman. Mungkin hal-hal tersebut yang akhirnya membuat pemerintah dan masyarakat menganggap mereka sebagai “sampah masyarakat”. Sering kita melihat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merazia Pengemis dan Gelandangan untuk dibawa ke Dinas Sosial dengan alasan dan dalih untuk ‘Di Bina dan Dididik’ secara baik sehingga mereka tidak kembali ke jalan lagi. Pada saat kita pergi kita sering melihat banyak pengemis, pengamen, dan lain-lain.
Hal Itu merupakan salah satu akibat dari kemiskinan. Kemiskinan memang saat ini masih belum ada solusinya, tetapi tampaknya Pemerintah masih belum maksimal dalam menangani masalah kemiskinan. Dan itu bukan hanya salah Pemerintah saja tetapi kita juga harus dapat mengatasii kemiskinan tersebut, karena untuk mengubah kemiskinan harus dibutuhkan mental yang bagus. Kemiskinan memang dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat, dan itu sangat tampak dari semakin banyaknya pengemis dan pengamen jalanan dimana-mana yang kadang mengganggu kenyamanan kita. Mungkin kemiskinan terjadi karena tidak dapat membiayai kehidupan secara langsung. Dan itulah yang terjadi sekarang ini, bahwa kemiskinan sekarang ada dimana-mana dan menyebabkan semakin bertambahnya ‘sampah masyarakat’.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisa makalah ini adalah sebagai berikut.
  1. Untuk mengetahui setiap karakter individu pengemis.
  2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan mengemis.
  3. Untuk mengetahui dampak-dampak yang terjadi sebagai akibat pengemis jalanan.
1.3 Sasaran
Sasaran yang di tunjukan untuk poko materi yang dibahas dalam materi ini yaitu semua masyarakat atau orang-orang untuk mulai peduli dengan lingkungan sosialnya..

BAB II
PERMASALAHAN

2.1  Strength (Kekuatan)
a.       Krisis ekonomi: Gejolak perekonomian Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh pihak luar membuat krisis ekonomi dan nometer yang berkepanjangan beberapa tahun yang lalu menyebabkan banyaknya perusahaan yang melakukan pemutusan kerja, menjadikan alasan untuk meminta-minta di jalanan dan mengemis.
b.      Pemenuhan kebutuhan: Semakin besar usaha yang mereka lakukan mencari uang, maka semakin besar pula uang yang mereka peroleh untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
c.       Keterbatasan pendidikan dan skill: Banyak dari mereka yang tidak memiliki skill untuk bersaing dalam mendapatkan penghidupan di perkotaan.
d.      Munculnya jiwa sosial: Rasa iba dan kasihan ketika melihat para pengemis jalanan menghabiskan waktu mereka untuk mencari nafkah membuat jiwasosial seseorang akan muncul untukmembantu mengurangi beban hidup pengemis jalanan.


2.2 Weakness (Kelemahan)
a.       Meningkatkan jumlah kriminalitas: Demangan semakin sulitnya mendapatkan uang mereka pun tak segan-segam memaksa meminta uang.
b.      Meningkatnya ketergantungan: Dengan kemudahan mereka mendapatkan uang menyebabkan timbulnya rasa ketergantungan mereka.
c.       Mudah datangnya penyakit: Kebiasaan mereka yang hidup di jalan adalah kebiasaan yang sangat tidak baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya.
d.      Tidak memiliki pendidikan yang layak: Semakin lama mereka melakukan kegiatan ini mereka semakin nyaman dan tidak ingin untuk mendapatkan pendidikan yang semestinya didapatkan.

2.3 Oppurtinity (Peluang)
a.       Mudahya mendapatka uang: Dengan mereka hanya bermodalkan dengkul atau hanya nekad dijalan pun mereka bisa mendapatkan belaskasihan dari orang.
b.      Populasi masyarakat: Populasi masyarakat yang relatif besar merupakan modal dasar SDM bagi pembangunan.
c.       Pendidikan yang terus dibangun oleh pemerintah akan meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.
d.      Penegakan supermasi hukum: penegakan supermasi hukum yang terus ditingkatkan pemerintah dapat membangun kebersamaan di tengah-tengah masyarakat.
2.4 Threats (Hambatan)
a.       Kejar-kejaran dengan petugas: Dengan diberlakukannya peraturan oleh pemerintah untuk ketertiban maka ditugaskan para satpol pp untuk menanngkap dan merazia para pengemis.
b.      Pungutan liar: Dengan mereka bekerja dijalan mereka akan menerima konsekuensi, mereka yang kuat mereka berkuasa.
c.       Malu: Tidak semua pengemis merasa tidak malu, mereka sebenarnya malu melakukan kegiatan meminta-minta dijalan.
d.      Buruknya pandangan masyarakat: Pandangan masyarakat terhadap penampilan dan prilaku pengemis jalanan yang tidak sopan membuat sebagian masyarakat menjauhi mereka.

BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
a.       Keterbatasan pendidikan dan skill: Banyak dari mereka yang tidak memiliki skill untuk bersaing dalam mendapatkan penghidupan di perkotaan.
b.      Meningkatnya ketergantungan: Dengan kemudahan mereka mendapatkan uang menyebabkan timbulnya rasa ketergantungan mereka.
c.       Pendidikan yang terus dibangun oleh pemerintah akan meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.
d.      Kejar-kejaran dengan petugas: Dengan diberlakukannya peraturan oleh pemerintah untuk ketertiban maka ditugaskan para satpol pp untuk menanngkap dan merazia para pengemis.

3.2 Rekomdendasi
a.       Keterbatasan pendidikan dan skill bukanlah halangan dari mereka untuk meminta-minta dan mereka haruh mengasah skill mereka sendiri untuk bersaing di tengah masyarakat untuk bersaing dalam mendapatkan penghidupan di pekotaan.
b.      Meningkatkan ketergantungan para pengemis harus ditinggalkan dengan cara, jangan memberikan uang dengan mudah kepada mereka yang akan menyebabkan timbulnya rasa ketergantungan mereka kepada orang untuk memberi.
c.       Memudahkan mendapatkan uang bukan berarti dengan mereka hanya bermodalkan dengkul atau hanya nekad dijalan saja mereka bisa mendapatkan belaskasihandari orang yang berupa uang dan lain-lain tapi bengan uasaha dan kerja keras mereka untuk mendapatkan uang.
d.      Kejar-kejaran dengan etugas bukanlah solusi yang baik untuk membersihkan para pengemis yang melanggar peraturan, seharusnya mereka diberikan sosialisasi untuk mendapatkan pelatihan skill, guna mendapatkan pekerjaan yang layak.

REFERENSI
1.      http://sadewasite7.wordpress.com/2011/10/14/268/
2.      http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/urbanisasi-pasca-lebaran/
3.      http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
4.      http://anca45-kumpulan-makalah.blogspot.com/2011/11/urbanisasi-dampak-dan-strategi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar